Smash pada Permainan Bola Voli
Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh Willam Morgan di
kota Hokyoke, Massachusset, Amerika Serikat. Nama semula permainan bola
voli adalah mintonette, cara memainkan bola hampir sama dengan
permainan badminton. Berkat usaha Morgan bola voli berkembang pesat di
Amerika, sejalan dengan perkembangannya oleh Dr.A.T. Halsted Sprngfield
diubah namanya menjadi volleyball yang berarti memvoli bola
tanpa memantul lantai, melintasi jaring secara bergantian. Tahun 1900
permainan bola voli sudah dikenal di India yang dibawa oleh seorang ahli
pendidikan Jasmine dari YMCA yang bernama De Gray. Permainan bola voli
masuk di Indonesia pada tahun 1928 pada jaman penjajahan Belanda melalui
guru-guru Belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON
II di Jakarta tahun 1951 sampai sekarang bola voli termasuk cabang
olahraga yang resmi dipertandingkan.
Dengan perkembangan bola voli yang begitu pesat menantang para guru
dan ahli untuk menciptakan metode-metode latihan baru dengan kombinasi
teknik yang lebih efektif. Sekarang ini permainan bola voli tidak hanya
dimiliki oleh negara-negara maju, perkembangannya merata bahkan di
Indonesia sudah sampai ke pelosok desa.
Untuk dapat menghasilkan tim-tim yang tangguh setiap tim harus mampu
memanfaatkan potensi tim, yang meliputi potensi dalam grup dan potensi
yang dimiliki oleh masing-masing pemain. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian prestasi maksimal dalam cabang olahraga.
Faktor –faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi empat aspek yaitu:
a) Aspek biologis terdiri atas potensi atau kemampuan dasar
tubuh, fungsi organ tubuh, postur tubuh, struktur tubuh dan gizi.
b) Aspek psikologis terdiri atas intelektual atau kecerdasan, motivasi, kepribadian, koordinasi kerja otot dan saraf.
c) Aspek lingkungan.
d) Aspek penunjang.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa untuk mencapai prestasi yang
maksimal diperlukan faktor-faktor yang saling menunjang. Dalam permainan
bola voli terdapat teknik-teknik dasar yaitu, servis, pass bawah, pass
atas, smash dan blok. Penguasaan teknik dasar permainan bola
voli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang kalahnya
suatu pertandingan.
Smash Pada Bola Voli
Dari sekian banyak teknik dasar yang ada, smash merupakan
teknik yang selalu digunakan untuk menyerang dan menghasilkan angka
serta meraih kemenangan. Karena permainan bola voli merupakan
permainan cepat maka teknik menyerang lebih dominan dibandingkan dengan
teknik bertahan.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi dalam permainan bola voli
adalah aspek bilogis yang terdiri atas potensi atau kemampuan dasar
tubuh, fungsi organ tubuh, postur tubuh dan struktur tubuh serta gizi,
dan aspek psikologis, intelektual atau kecerdasan, motivasi,
kepribadian, serta koordinasi kerja otot dan saraf. Sedangkan faktor
pendukung smash yaitu pemberian bola pada smasher yang bersangkutan
serta blok. Blok merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis
serangan lawan. Pada posisi empat dan dua serangan pada umumnya
dilakukan dengan bola-bola tinggi, efektif menghasilkan angka. Umpan
bola tinggi membentuk daerah sasaran lebih luas
sehingga memudahkan smasher untuk menempatkan bola ke daerah sasaran
yang diinginkan. Sedangkan pada posisi tiga serangan yang dilakukan
dengan bola-bola sedang dan pendek lebih efektif menghasilkan angka
karena pola serangan menjadi lebih cepat dan mempersulit lawan untuk
melakukan antisipasi datangnya bola.
Smash dapat dilakukan dari semua posisi. Posisi empat, tiga
dan dua, posisi ini yang sering dipergunakan untuk menyerang. Dari
ketiga posisi tersebut seorang pelatih/guru harus memperhatikan tingkat
kesulitan dan posisi yang paling efektif untuk menghasilkan angka
sehingga mampu menyusun tim berdasarkan tipe-tipe pemain secara tepat.
Tipe-tipe pemain dalam permainan bola voli itu antara lain tipe pemain
penyerang, tipe pemain bertahan, tipe pemain pengumpan, tipe pemain
serba bisa.
Untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan olahraga menjadi salah satu
alat pendidikan. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang
olahraga permainan yang diajarkan dan menjadi cabang olahraga pilihan
diseluruh jenjang sekolah. Sekolah harus memberikan prioritas kepada
permainan bola voli yang mungkin dilaksanakan di sekolah serta
bermanfaat bagi diri anak didik. Metode mengajar sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan suatu pembelajaran,
walaupun tidak selalu tepat untuk masing-masing kopetensi.
Keberhasilan suatu pembelajaran atau pelatihan sangat dipengaruhi
oleh, metode, guru, siswa dan sarana prasaranan yang tersedia. Berkaitan
dengan hal itu diharapkan para guru dapat mencari dan menciptakan
metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa maupun peralatan
yang tersedia, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai
dengan yang diharapkan. Kecakapan guru dalam menyampaikan pembelajaran
harus dapat membangkitkan motivasi, mengevaluasi dan menganalisa hasil
latihan serta kemampuan guru sendiri dalam menguasai materi sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan.
Sedangkan siswa juga harus diperhatikan akan tingkat kebugaran
jasmaninya, bakat dan minat, tingkat kecerdasan dan jenis kelamin. Yang
tidak kalah penting adalah tersedianya sarana dan prasarana yang
mencukupi, dengan alat yang cukup akan memberi kesempatan anak untuk
dapat melakukan latihan lebih banyak. Dari pengalaman di lapangan
mengajarkan kompetensi bola voli dengan sub kopetensi smash ternyata
banyak siswa yang mengalami kesulitan/kegagalan. Hal ini dapat dilihat
dari hasil, tidak semua siswa dapat melakukan smash dalam permainan bola
voli dengan tingkat keberhasilan baik. Di lingkungan masyarakat sulit
untuk mendapatkan smaher-smasher yang tangguh, dapat melakukan smash dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.
Beberapa faktor yang menentukan keberhasilan seseorang dalam melakukan smash adalah timing/ketepatan, meliputi :
a) Ketepatan saat melakukan awalan,
b) Ketepatan saat meloncat,
c) Ketepatan saat memukul bola.
Ketepatan dalam mengantisipasi terhadap datangnya bola, sangat berpengaruh terhadap tahapan dalam melakukan smash, sehingga semua tahapan dalam melakukan smash dapat
dilakukan dengan tepat. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang
mampu melakukan gerakan antisipasi dengan sumber/obyek gerakan, lepas
dari sumber gerak itu sendiri (gerakan terbuka). Gerakan terbuka
merupakan gerakan yang terjadi dipengaruhi oleh obyek yang terdapat atau
berasal dari luar tubuh, di luar pengendalian diri. Gerakan ini
memerlukan ketepatan koordinasi antara otot, saraf dan indra.
Persepsi kinestetik merupakan kemampuan menggerakkan bagian-bagian
tubuh atau keseluruhan tubuh dalam melakukan gerak otot yang mengacu
pada indra yang ada pada otot. Pernyataan ini dapat diartikan bahwa
kemampuan koordinasi sangat dipengaruhi dengan tingkat kepekaan dalam
menggunakan indera-indera yang terdapat dalam otot-otot. Koordinasi
merupakan kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh, seseorang dikatakan
mempunyai koordinasi baik bila mampu bergerak dengan mudah, dan lancar
dalam rangkaian gerakan, iramanya terkontrol dengan baik, serta mampu
melakukan gerakan yang efisien.
Smash merupakan serangkaian gerakan terbuka yang meliputi
saat awalan, saat melompat, saat memukul bola dan saat mendarat.
Keberhasilan smash sangat dipengaruhi oleh
kemampuan kordinasi dan tingkat kepekaan menggunakan indera. Dari
permasalahan yang muncul di atas, maka kami bermaksud akan mengadakan
pembahasan mengenai hubungan antara tingkat persepsi kinestetik dengan
keberhasilan smash. Dengan alasan smash merupakan salah satu senjata pamungkas dalam penyerangan untuk memenangkan setiap set dalam permainan bola voli.
Tahapan Smash Pada Bola Voli
Smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan kekuatan
besar, biasanya meloncat ke atas, masuk ke bagian lapangan berlawanan.
Hal itu dapat dilihat dari kerasnya bola yang dihasilkan bahwa teknik smash
datangnya bola lebih keras dan lebih menyulitkan bagi penerima bola.
Semua sikap memukul bola ke daerah lawan kecuali servis dan blok adalah
merupakan pukulan serangan. Ada tiga metode penyerangan yang semuanya
menjadi efektif yaitu melakukan tip : spike, pelan dan smash, keras. Teknik smash digunakan
sebagai senjata untuk menyerang dan mengumpulkan angka dalam permainan
bola voli. Mengingat pentingnya hal tersebut maka pelaksanaan teknik smash dalam pertandingan harus efektif. Ada beberapa macam smash menurut macam umpannya yaitu :
a) Smash normal,
b) Smash semi,
c) Smash push,
d) Smash pull,
e) Smash pull jalan,
f) Smash pull straight,
g) Smash cekis,
h) Smash langsung, dan
i) Smash dari belakang.
Dalam permainan bola voli smash didefenisikan tindakan memukul bola dengan meloncat dan masuk ke lapangan lawan. Tindakan memukul bola (smash) ada beberapa tahap. Tahapan tersebut adalah:
a) Tahap pertama : Run up (lari menghampiri)
b) Tahap kedua : Take off (lepas landas)
c) Tahap ketiga : Hit (memukul saat melayang di udara)
d) Tahap keempat : Landing (mendarat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar